Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, "Agama seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya," (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927). Selain hadits-hadits di atas, Allah sendiri telah berfirman soal memilih
"Karena baik-buruknya agama seseorang, tergantung dengan siapa ia berkawan,"ungkap Ustadz Muhammad Faishal Fadhli, dai Alumnus Program Kaderisasi Ulama (PKU) Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor. Ia mendapat syafaat dari teman dekatnya yang shalih. Ketika itulah penduduk neraka berkata, sebagaimana yang Allah abadikan dalam firman-Nya Al
Teman bergaul dan lingkungan yang Islami, sungguh sangat mendukung seseorang menjadi lebih baik dan bisa terus istiqomah. Sebelumnya bisa jadi malas-malasan. Namun karena melihat temannya tidak sering tidur pagi, ia pun rajin. Sebelumnya menyentuh al Qur'an pun tidak. Namun karena melihat temannya begitu rajin tilawah Al Qur'an, ia pun tertular rajinnya.
"Seseorang tergantung agama teman akrabnya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian memerhatikan siapa yang dijadikan sebagai teman akrab." (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ahmad dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu. (Al-Ahadits Ash-Shahihah) Petunjuk memilih teman: Bersama-sama.
"Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian." (HR. Abu Daud, no. 4833; Tirmidzi, no. 2378; dan Ahmad, 2:344. "Seseorang itu tergantung pada agama sahabatnya, maka perhatikanlah salah seorang dari kamu kepada siapa dia bersahabat." (HR Abu Daud)
"Seseorang tergantung agama teman dekatnya, maka hendaknya kalian memerhatikan siapakah teman dekatnya." (HR. Ahmad). Abud Darda' berkata, di antara bentuk kecerdasan seseorang adalah selektif dalam memilih teman berjalan, teman bersama, dan teman duduknya. Sebab teman itu boleh dikatakan adalah teman akrab.
"(Agama) seseorang (dikenal) dari agama temannya maka perhatikanlah siapa temanmu." (As Shahihah 927) 150. Ibnu Mas'ud berkata : "Nilailah seseorang itu dengan siapa ia berteman karena seorang Muslim akan mengikuti Muslim yang lain dan seorang fajir akan mengikuti orang fajir yang lainnya." (Al Ibanah 2/477 nomor 502 dan Syarhus Sunnah Al
"Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya."
NpqVFvw. q9lgddaf23.pages.dev/9q9lgddaf23.pages.dev/438q9lgddaf23.pages.dev/422q9lgddaf23.pages.dev/169q9lgddaf23.pages.dev/211q9lgddaf23.pages.dev/428q9lgddaf23.pages.dev/347q9lgddaf23.pages.dev/473
agama seseorang tergantung teman dekatnya